Berita Terupdate Seputar Pegunungan Muria
Mengungkap Kejadian Yang Tak Kasat Mata
Kudus, 10 April 2025 — Di tengah derasnya arus modernisasi dan perkembangan teknologi, masyarakat yang tinggal di kawasan Pegunungan Muria, dikenal sebagai Rakyat Muria, terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga tradisi dan kearifan lokal.
Rakyat Muria, yang mendiami wilayah-wilayah seperti Colo, Rahtawu, dan sekitarnya, masih mempertahankan gaya hidup yang selaras dengan alam serta menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong, spiritualitas, dan budaya lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
Salah satu tokoh masyarakat, Mbah Suraji (67), mengatakan bahwa adat istiadat seperti sedekah bumi, tahlilan kampung, dan kerja bakti masih rutin dilakukan. “Kami percaya, menjaga tradisi adalah bagian dari menjaga identitas. Meski zaman berubah, akar budaya jangan sampai hilang,” ujarnya.
Selain budaya, sektor pertanian dan hasil alam juga menjadi sumber utama penghidupan. Di sisi lain, potensi wisata religi di kawasan Gunung Muria, seperti makam Sunan Muria, juga memberi peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Pemerintah daerah pun mulai memberi perhatian lebih, dengan menggelar pelatihan wisata berbasis komunitas dan pengembangan UMKM lokal. “Kami ingin Rakyat Muria tidak hanya mempertahankan tradisi, tapi juga berkembang secara ekonomi tanpa kehilangan jati diri,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Ratna Sari.
Meski menghadapi tantangan seperti minimnya akses pendidikan dan infrastruktur di beberapa desa pegunungan, semangat warga Muria untuk tetap mandiri dan bermartabat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas.
Dengan harmoni antara tradisi dan inovasi, Rakyat Muria memberi contoh bahwa pembangunan tidak harus mengorbankan budaya.
Sebanyak 43 orang dilaporkan meninggal dunia akibat wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang melanda sejumlah daerah di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.
Duet calon kepala daerah yang digawangi oleh Haryanto terus mendapat dukungan luas menjelang Pilkada mendatang.
Seorang pria yang diduga sering melakukan pemalakan di kawasan terminal dihajar massa hingga nyaris tewas setelah mencoba memeras sopir angkot.
Warga Kudus bersiap menikmati Car Free Day (CFD) spesial berhadiah yang akan digelar pada Minggu pagi (13/4).